a.Definisi Kelompok sosial
Kelompok sosial merupakan kumpulan manusia yang memiliki persamaan
ciri dan memiliki pola interaksi yang terorganisasi secara berulang-ulang,
serta memiliki perasaan dan kesadaran bersama akan keanggotaannya.berikut ini
adalah definisi kelompok sosial dari beberapa ahli:
a. Floyd D ( Psycology and Life )
Dinamika
kelompok (group dynamics) merupakan analisis hubungan kelompok – kelompok
sosial di mana tingkah laku dalam kelompok
adalah hsil interaksi yang dinamis antara individu-individu dalam
situasi sosial tertentu.
b. Soerjono Soekanto
Kelompok
sosial adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama karena
saling berhubungan secara timbal balik dan saling memengaruhi
c. Paul B Horton dan Chester L Hunt
Kumpulan
manusia yang memiliki kesadaran akan keanggotaanya dan saling berinteraksi
d. George Homans
Kumpulan
individu yang melakukan kegiatan interaksi dan meiliki perasaan untuk membentuk
suatu keseluruhan yang terorganisasi dan berhubungan secara timbal balik.
e. Drs. Soelaiman Joesoyf
kumpulan
dari dua atau lebih individu di mana perubahan individu satu dapat
mempengaruhi individu lain.Keadaan inI bisa terjadi, karena masing-masing individu
mempunyai hubungan psikis secara jelas, yang berlangsung dalam situasi yang dialami
secara bersama-sama dalam kelompok di mana mereka menjadi anggotanya.
mempengaruhi individu lain.Keadaan inI bisa terjadi, karena masing-masing individu
mempunyai hubungan psikis secara jelas, yang berlangsung dalam situasi yang dialami
secara bersama-sama dalam kelompok di mana mereka menjadi anggotanya.
f. Sherif Musharif
Kelompok
sosial adalah merupakan suatu kesatuan sosial yang terdiri atas dua kelompok
atau individu yang telah mengadakan interaksi sosial dengan intensif, terdapat
pembagian tugas, struktur dan norma norma tertentu yang khas bagi kesatuan
sosial tersebut.
g. Muzafer
Sherif
Kelompok
sosial adalah suatu kesatuan sosial yang terdiri dari dua atau lebih individu
yang telah mengadakan interaksi sosial yang cukup intensif dan teratur sehingga
diantara individu itu sudah terdapat pembagian tugas, struktur, dan norma-norma
tertentu
h. Menurut Newcomb, Turner dan Converse
Sejumlah
orang-orang, dilihat sebagai kesatuan tunggal, merupakan satu kelompok sosial,
tetapi kita terutama mempunyai perhatian terhadap interaksi kelompok dan
terhadap ciri-cirinya yang relatif stabil.
i.
Adista
Q
Kelompok
sosial adalah kesatuan hubungan yang terstruktur dan memiliki peran , aturan
serta cara sendiri untuk berinteraksi sehingga terjadi hubungan timbal balik.
B. ALUR
KEloMPOK SOSIAL

![]() |
DINAMIKA KELOMPOK
A. SEJARAH DINAMIKA KELOMPOK
1.
Zaman
Yunani
Pada masa yunani berkembang ajaran plato,menurut plato : “daya pikir
individu tercermin di dalam golongan pemerintahan daya kemauan tercermin dalam
golongan ketentaraan,daya perasaan tercermin di dalam golongan pedagang”. Masing-masing
srtuktur masyarakat tersebut di atas,merupakan kelompok-kelompok yan terpisah
satu sama lain dan tiap-tiapgolongan telah memiliki norma yang berfungsi
sebagai pemersatu dan pedoman dalam interaksi sosial antar anggota
masing-masing golongan. Karena kuatnya pesatuan dan interaksi sosial yang
terjalin maka masing-masing golongan dapat mempertahankan persatuannya dan
tidak mengalami Perpecahan dalam kelompok atau golongan yang lebih kecil lagi.
- Zaman Liberalisme
Karena pengaruh cara berfikir bebas,mengakibatkan individu bebas pula
untuk menentukan segala sesuatu bagi dirinya dan tiap individu tidak bisa
menentukan individu lain dalam kehidupan. Seiring dengan perkembangannya
kebebasan ini membawa malapetaka bigi tiap-tiap individu karena individu merasa
tidak memiliki pedoman dalam kehidupan sehingga mereka tidak merasa memiliki
kepastian
Keadaan demikian menyebabkan individu menempuh cara untuk menghilangkan rasa ketakutan dan sekaligus memperoleh pedoman didalam menempuh kehidupan. Kejadian tersebut mengakibat kan terjadinya “perjanjian sosial” antar sesame dan dirumuskan didala”leviathan” atau Negara yang diharapkan dapat menjamin kehidupan mereka. Leviathan pada hakekatnya merupakan suatu bentuk pengelompokan yang telah memiliki norma,sruktur dan pimpinan. Semua hal tersebut merupakan aspek yang tidak ada di dalam suatu kelompok.
Keadaan demikian menyebabkan individu menempuh cara untuk menghilangkan rasa ketakutan dan sekaligus memperoleh pedoman didalam menempuh kehidupan. Kejadian tersebut mengakibat kan terjadinya “perjanjian sosial” antar sesame dan dirumuskan didala”leviathan” atau Negara yang diharapkan dapat menjamin kehidupan mereka. Leviathan pada hakekatnya merupakan suatu bentuk pengelompokan yang telah memiliki norma,sruktur dan pimpinan. Semua hal tersebut merupakan aspek yang tidak ada di dalam suatu kelompok.
- Zaman Ilmu Jiwa Bangsa-bangsa
Pada masa ini Moritz lazarus dan stanley hall,mengadakan suatu
penelitian terhadap bangsa primitive yang memiliki cirri khas dalam
kehidupannya. Mereka menyelidiki adat dan bahasa rakyat dalam hubungannya
dengan tingkah laku masyarakat primitive tersebut,ternyta adat dan bahasa
rakyat menimbulak homogenitas pada masyarakat sehingga sikap dan tingkah laku
masyarakat sama antara satu sama lain. Hal ini disebabkan karena adat dan
bahasa rakyat menimbulkan kesamaan psikologi,ini tercermin dalam sikap dan
tingkahlaku tersebut. Teori ini kemudian berkembang,bahwa setiap masyarakat
yang mempunyai kesamaan psikologi menjadi suku bangsa tertentu,yang lengkap
dengan kepribadian masing-masing. Hal ini kemudian dikenal dengan teori sosial.
- Zaman Gerakan Massa
Pemerintahan otokrasi yang menekan mengakibatkan masyarakat menunjukan
pegolakan untuk membebaskan diri dan membentuk pemerintahan yang sesuai dengan
keinginan. Hal itu memicu Gustave Le Bon untuk “mengejar gejala-gejala
psikologis yang timbul dalam gerakan masyarakat tersebut. Melalui penyidikan
secara intensif dan mendalam. Hasil penyelidikan Gustave Le Bon menunjukan
bahwa “ dalam gerakan massa timbul sugesti” yang mengakibatkan tiap-tiap
individu kehilangan control terhadap dirinya. Jika di tinjau massa yang memilki
gerakan sedemikian hebat pasti memiliki anggota,norma,pimpinan dan tujuan yang
menunjukan gejala suatu kelompok.
- Zaman Psikologi Sosial
Pada awal abad ke-20,para ahli mengadakan penyelidikan terhadap “
gejala-gejala psikis dalam situasi tertentu” yang dipandang data member hasil
yang efektif. Edward A. Ross mengadakan penyelidikan terhadap hubungan psikis
antara individu dengan lingkungannya. Hal ini mendorong para ahli lain untuk
merumuskan secara tegas objek psikologi sosisl yang ternyata objek tersebut
adalah suatu studi yang mempelajari tingkahlaku individu dalam hubungan dengan
situasi sosial. Situasi sosial menunjukan bahawa adanya kelompok.
- Zaman Dinamika Kelompok
Erich Feronm mengawali kegiatan penyelidikan yang di susun dalam buku
escape from freedom untuk menunjukan perlunya individu bekerjasama dengan
individu lain hngga timbul solidariteid di dalam kehidupannya. Hal ini
disebabkan kerena terdorong oleh adanya keinginan individu untuk memperoleh
kepastian dimana hasrat kepastian ini hanya didapat apabila indifidu memiliki
rasa solidaritas. Moreno mengemukakan ahwa perlunya kelompok-kelompok kecil
seperti keluarga ,klik,regu kerja, regu belajar, damana didalam
kelompok-kelompok itu terdapat suasana saling menolong sehingga membentuk
kohesi yang kuat karena semakin kuat kohesi maka semakin kuat moral yang
terbenuk. Kurt Lewin menyimpulkan bahwa tingkah laku indivdu sangat dipengaruhi
oleh kelompok yangmenjadi anggotanya.
B. STATUS DINAMIKA KELOMPOK
1. Cabang Sosiologi
Para ahli psikologi seperti Slomans, Moreno, dan Mitschell berpendapat
bahwa “masalah kelompok/group dan struktur kelompok yang menjadi obyek dinamika
kelompok merupakan sebagian bahan yang menjadi obyek sosiologi.Seperti Moreno
yang berpendapat bahwa didalam suatu kelompok pasti terdapat social distance/jarak
sosial antara anggota kelompok tersebut. Hal ini terdapat pada arah pilihan,
sikap, isolasi, keakraban antara masing-masing anggota.
2. Cabang Psikologi
Robert F. Bales memasukkan Dinamika Kelompok kedalam cabang sosiologi
karena didalam dinamika kelompokok titik beratnya bukan masalah kelompok itu
sendiri tetapi yang pokok adalah proses kejiwaan yang terjadi/ timbul pada
individu dan pengeruhnya kepada kelompok.
3. Cabang Psikologi Sosial
Otto Klineberg berpendapat bahwa dinamika kelompok lebih ditekakan
kepada peninjauan Psikologi sosial karena yang terpenting sampai sejauh mana
pengaruh interaksi sosial individu didalam kelompok terhadap masin-masing
individu sebagai anggota suatu kelompok. Hal ini menunjukkan bahwa dinamika
kelompok mempelajari hubungan timbale alik antara anggota didalam kehidupan
berkelompok.
4. Bidang Eksperimen
Di dalam buku “Group Dinamic” disebutkan bahwa dinamika kelompok
sebenarnya adalah bidang eksperimen, walaupun sifatnya cenderung mengarah
kepada bidang psikologi. Zender mengungkapkan bahwa perkembangan alam demokrasi
akan lebih menjamin kepentingan hak individu, sehingga makin besar perkembangan
demokrasi makin pesat pula perkembangan indvidu.
C. DEFINISI DINAMIKA KELOMPOK
1. Pengertian Dinamika Kelompok
a. Kelompok
1. W.Y.H. Sprott mengartikan bahwa kelompok adalah beberapa orang yang
bergaul satu dengan yang lain.
2. Kurt Lewin berpendapat bahwa “The essence of a group is not the
similarity or dissimilarity of its members but their interdependence”
3. H. Smith menguraikan “kelompok adalah suatu unit yang terdapat
beberapa indivdu, yang mempunyai kemampuan untuk berbuat dengan kesatuannya
dengan cara dan atas dasar kesatuan persepsi.
b.
Pengertian Dinamika
Dinamika berarti adanya interaksi dan interpedensi antara anggota
kelompok yang satu dengan anggota kelompok yang lain secara timbalbalik dan
antara anggota dengan kelompok secara keseluruhan.
Dengan uraian tersebut dapat disimpulkn bahwa Dinamika Kelompok adalah suatu kelompok yang teratur dari dua individu atau lebih yang mempunyai hubungan psikologis secara jelas anatra satu dengan yang lain.
Dengan uraian tersebut dapat disimpulkn bahwa Dinamika Kelompok adalah suatu kelompok yang teratur dari dua individu atau lebih yang mempunyai hubungan psikologis secara jelas anatra satu dengan yang lain.
2. Persoalan Di Dalam Dinamika Kelompok
Ruth Benedict menjelaskan bahwa persoalan yang ada dalam dinamika kelompok
adalah sebagai berikut:
a.
Kohesi atau persatuan
Dalam persoalan kohesi ini akan dilihat dalam tingkah laku anggota
dalam kelompok seperti: proses pengelompokan, intensitas anggota, arah pilihan,
nilaikelompok dan sebegainya.
b. Motive
atau dorongan
Persoalan motive ini berkisar kepada interes anggota terhadap kehidupan
berkelompok seperti: kesatuan berkelomok, tujuan bersama, orientasi diri terhadap
kelompok dan sebagainya.
c. Struktur
Persoalan ini terlihat pada bentuk pengelompokan, bentuk hubungan,
perbedaan kedudukan antar anggota, pembagian tugas dan sebagainya.
d. Pimpinan
Persoalan kepemimpinan terlihat pada bentuk-bentuk kepemimpinan, tugas
pimpinan, sistem kepemimpinan dan sebagainya
e.
Perkembangan kelompok
Perkembangan kelompok terlihat pada perubahan pada kelompok, senangnya
anggota kelompok berada dalam kelompok,perpecahan kelompok dan lain sebagainya.
3. Pentingnya Mempelajari Dinamika Kelompok
Pentingnya
mempelajari dinamika kelompok adalah
a. Individu
tidak dapat idup sendiri
b. Individu
tidak dapat bekerja sendiri
c. Dalam suatu
masyarakat yang besar perlu adanya pembagian kerja sebagai pekerjaan dapat
terlaksana apabila dikerjakan dalam kelompok kecil.
d. Dalam
masyarakat yang demokratis dapat berjalan dengan baik apabila lembaga sosial
dapat bekerja dengan efektif
e. Semakin
banyak diakui manfaat dari adanya penyelidikan yang ditunjukan kepada
kelompok-kelmpok
D.
PENDEKATAN-PENDEKATAN DINAMIKA KELOMPOK
1. Pendekatan Oleh Bales dan Homans
Pendekatan ini mendasarkan diri pada konsep adanya aksi ,
interaksi/aksi dan situasi yang ada dalam suatu kelompok.Menurut Homans dengan
adanya interaksi dalam kelompok, maka kelompok yang bersangkutan merupakan
sistem interpedensi dengan sifat-sifat:
a) Adanya
stratifikasi kedudukan warga.
b) Adanya
deferensiasi dalam hubungan dan pengaruh antara anggota kelompok yang satu
dengan yang lain.
c) Adanya
perkembangan dalam sistem intern kelompok yang diakibatkan adanya pengaruh-pengaruh
dari luar kelompok.
2. Pendekatan Oleh Stogdill
Pendekatan ini lebih menekankan pada sifat-sifat kepemimpinan dalam
bentuk organisasi formal.
Selanjutnya Stogdill menambahkan:
Selanjutnya Stogdill menambahkan:
a) Kepemimpinan adalah proses yang
mempengaruhi aktifitas kelompok yang terorganisir dalam rangka usaha untuk
mencpai tujuan kelompok.
b) Kelompok yang terorganisir adalah
suatu kelompok yang dimana tiap-tiap anggotanya mendapat gangguan dalam
hubungannya dengan pembagian tugas untuk mencapai kerja sama dala kelompok.
3. Pendekatan Dari Ahli Psyco Analisa oleh
Sigmund Freud dan Scheidlinger
Scheidlinger berpendapat bahwa aspek-aspek motive dan emosionalsangat
memegang peranan penting dalam kehidupan kelompok. Kelompok akan terbentuk
apabila ada kesamaan motive antar anggota kelompok. Dan emosional akan menjadi
tenaga pemersatu dlam kelompok sehingga kelompok tersebut akan semakin kokoh.
Sementara itu Sigmund freud berpendapat bahwa disetiap kelompok perlu adanya
kesatuan kelompok agar kelompok tersebut data bertahan lama dan berkembang.
Kesatuan kelompok hanya dapat diwujudkan apabila tap-tiap angotanya
melaksanakan identifikasi bersama antar anggota satu dengan anggota yang lain.
4. Pendekatan dari yennings dan Moreno
Yennings mengungkapkan pendapatnya tentang pilihan bebas, spontan dan
efektif dari anggota kelompokyang lain dalam rangka pembentukan ikatan
kelompok.Moreno dengan sosiometrinya berhasil membedakan adanya:
a) Psikhe-group artinya
suatu kelompok yang terbentuk atas dasar suka atau tidak suka, atau simpati
atau antipasti antar anggota.
b) Socio-group artinya
suatu kelompok yang terbentuk atas dasar tekanan dari pihak luar.
Yenings menambahkan bahwa pelaksanaan tugas akan lebih lancer apabila pembentukan sosio group disesuaikan dengan psikhe group, dengan memperhatikan factor-faktor efesiensi kerja dan kepemimpinan dalam kelompok.
Yenings menambahkan bahwa pelaksanaan tugas akan lebih lancer apabila pembentukan sosio group disesuaikan dengan psikhe group, dengan memperhatikan factor-faktor efesiensi kerja dan kepemimpinan dalam kelompok.
KELOMPOK
SOSIAL
A. MACAM-MACAM KELOMPOK
Situasi yang
dihadapi individu terbagi atas dua macam yaitu:
1. Situasi kebersamaan artinya suatu situasi dimana berkumpul
sekumpulan individu secara bersama-sama.
Suatu kebersamaan ini menimbulkan kelompok kebersamaan yakni suatu kelompok individu yang berkumpul dalam suatu ruang dan waktu yang sama tumbuh dan mengerahkan tingkah laku secara spontan.
Suatu kebersamaan ini menimbulkan kelompok kebersamaan yakni suatu kelompok individu yang berkumpul dalam suatu ruang dan waktu yang sama tumbuh dan mengerahkan tingkah laku secara spontan.
2. Situasi kelompok sosial artinya suatu situasi dimana terdapat dua
individu atau lebih yang telah mengadakan interaksi sosial yang mendalam satu
sama lain.
B. DEFINISI
DAN CIRI-CIRI KELOMPOK SOSIAL
1. Definisi
Kelompok sosial
a. Menurut Muzafer Sherif
Kelompok
sosial adalah suatu kesatuan sosial yang terdiri dari dua atau lebih individu
yang telah mengadakan interaksi sosial yang cukup intensif dan teratur sehingga
diantara individu itu sudah terdapat pembagian tugas, struktur, dan norma-norma
tertentu.
b. Menurut Newcomb, Turner dan Converse
Sejumlah
orang-orang, dilihat sebagai kesatuan tunggal, merupakan satu kelompok sosial,
tetapi kita terutama mempunyai perhatian terhadap interaksi kelompok dan
terhadap ciri-cirinya yang relatif stabil.
2. Ciri-Ciri
kelompok sosial
a. Menurut Muzafer Sherif
Ciri-ciri
kelompok sosial adalah:
1. Ada
dorongan atau motif yang sama pada setiap individu sehingga terjadi interaksi
sosial sesamanya dan tertuju dalam tujuan bersama.
2. Adanya
reaksi dan kecakapan yan berbeda diantara individu satu dengan individu yang
lainnya, akibat terjadinya interaksi sosial.
3. Adanya
pembentukan dan penegasan struktur kelompok yang jelas, terdiri dari peranan
dan kedudukan yang berkembang dengan sendirinya didalam mencapai tujuan
bersama.
4. Adanya penegasan dan peneguhan norma-norma pedoman tingkah laku anggota kelompok yang mengatur interaksi dan kegiatan anggota kelompok dalam merealisasi tujuan kelompok.
4. Adanya penegasan dan peneguhan norma-norma pedoman tingkah laku anggota kelompok yang mengatur interaksi dan kegiatan anggota kelompok dalam merealisasi tujuan kelompok.
b. Menurut George Simmel
1. Besar
kecilnya jumlah anggota kelompok sosial.
2. Derajat
interaksi sosial dalam kelompok sosial tersebut
3. Kepentingan
dan wilayah
4. Berlangsungnya
suatu kepentingan
5. Derajat
organisasi
C.
PEMBENTUKAN DAN EFEKTIVITAS KELOMPOK SOSIAL
1.
Pembentukan Kelompok sosial
Dalam rangka
pembentukan kelompok sosial telah diselidiki oleh:
a.
Hoggarth
Hoggart,
menggunakan studi komparative antara metode individu dan metode kelompok dalam
belajar ilmu pasti. Untuk itu kelas harus mengerjakan tugas yang diberikan sebagai
berikut:
1. Siswa
bekerja secara individual tanpa memperhatiakn kemajuan/ kesukaran teman
lainnya.
2. Salah satu
siswa mengerjakan tugas dipapan tulis, sedangkan siswa yang lain bekerja
dibangku masing-masing.
3. Siswa
dibagi dalam kelompok-kelompok terdiri dari 3 orang dan masing-masing kelompok
bekerja sendiri-sendiri di tempat yang disediakan.
Dari hasi
penyelidikan ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
• Bentuk
kelompok 4 merupakan bentuk pengelompokan yang popular dan dapat memperbaiki hasil
belajar, sikap dan kerja sama mereka. Pada siswa tidak ada rasa malu-malu untuk
menjalin persahabatan.
• Sebaliknya guru mudah untuk mengadakan pengawasan dan mengadakan perbaikan kesalahan-ksalahan yang ada.
• Sebaliknya guru mudah untuk mengadakan pengawasan dan mengadakan perbaikan kesalahan-ksalahan yang ada.
b.
J.J.
Moreno
Moreno
menggunakan sosiometri tes yakni suatu metode yang efesien dalam memiliki
tentang pembentukan kelompok sosial dan sejauh man peranan seseorang individu
dalam kelompoknya.
Metode ini berdasarkan pilihan sukarela, bebas spontan, dan dilaksanakan dengan rahasia. Untuk mendapatkan data sosiometri, dapat menggunakan angket, yang berisi daftar pertanyaan tentang siapa diantara tenman-temannya yang di senangi ataupun yang tidak disenangi.
Metode ini berdasarkan pilihan sukarela, bebas spontan, dan dilaksanakan dengan rahasia. Untuk mendapatkan data sosiometri, dapat menggunakan angket, yang berisi daftar pertanyaan tentang siapa diantara tenman-temannya yang di senangi ataupun yang tidak disenangi.
2.
Efektivitas Kelompok Sosial
Dalam
menguraikan efektifitas kelompok sosial, ada pendapat seperti:
a.
Menurut
Floyd Ruch
Suasana kelompok adalah situasi yang mengakibatkan tiap anggota
kelompok merasa senang tinggal didalam kelompok tersebut.
Suasana ini menyangkut:
1. Keadaan
fisik tempat/kelompok seperti tersedianya fasilitas dan peralatanyang dibutuhkan
anggota.
2. Treat
reduction (rasa aman)
3.
Kepemimpinan bergilir
4. Perumusan
tujuan
5.
Fleksibilitas
6. Mufakat
7. Kesadaran
berkelompok
8. Penilaian
yang kontinu.
b. Menurut Crech dan Crutchfield
Kelompok
menjadi efektifitasapabila:
1. Merupakan
suatu saluran pemenuhan kebutuhan afiliasi, yaitu kebutuhan berkawan, dukungan
dan cinta kasih.
2. Merupakan
suatu sarana mengembangkan, memperkaya, serta memantapkan rasa harga diri dan
identitasnya.
3. Merupakan
sarana pencarian kepastian dan pengetes kekayaan kehidupan sosial.
4. Merupakan
sarana memperkuat perasaan aman, tentram, dan kekuasaan atas kemampuannya dalam
menghadapi musuh dan ancaman yang sama secara bersama.
5. Merupakan
suatu sarana diman suatu tugas kerja dapat diselesaikan anggota yang menerima
beban tanggung jawab, seperti tugas pemberian informasi, membantu teman yang
sakit atau yang lain-lainnya.
D. KEPEMIMPINAN
DALAM KELOMPOK SOSIAL
1. Definisi
Kepemimpinan
Definisi
kepemimpinan menurut:
a. Carter dan Hampill berpendapat
kepemimpinan adalah mengusahakan akan tindakannya, memplopori struktur
interaksi daripada orang-orang lainnya sebagai bagian dari proses pemecahan
suatu masalah bersama.
b. Tannenbaum berpendapat kepemimpinan
sebagai pengaruh antara orang antar kancahnya situasi langsung dalam proses
komunikasi yang terarah untuk memperoleh tujuan khusus maupun tujuan umum.
c. Kepemimpinan adalah usaha untuk
mempengaruhi anggota kelompok agar mereka bersedia menyumbangkan kemampuannya
lebih banyak dalam mencapai tujuan kelompok yang telah ditetapkan.
d. Drs. Ngalim Purwanto berpendapat bahwa
kepemimpinan adalah tindakan/pebuatan diantara perseorangan dan kelompok yang
menyebabkan baikseseorang maupun kelompok maju kearah tujuan-tujuan tertentu.
2.
Pendekatan-pendekatan dalam kepemimpinan
a. Pendekatan
sifat-sifat (trait approach)
b. Pendekatan tingkah
laku/behavioral approach
3. Tujuan
kepemimpinan
a. Tujuan
organisasi
Untuk memajukan
organisasi yang didirikan.
b. Tujuan
kelompok
Menanamkan
tujuan kelompok pada masing-masing anggota sehingga dapat segera tercapai
tujuan kelompok.
c. Tujuan
pribadi anggota kelompok
Untuk
mengembangkan pribadi anggota kelompok
d. Tujuan
pribadi pemimpin
Member
kesempatan pada pemimpin untuk berkembang dalamtugasnya.
4.
Macam-macam kepemimpinan
Menurut beberapa
ahli:
a. Lippite dan Wyte, berpendapat ada 3
macam kepemimpinan yaitu:
1.
Kepemimpinan otokrasi
2.
Kepemimpinan demokratis
3.
Kepemimpinan liberal
b. Max Weber
1. Kepemimpinan
yang kharistomatis
2.
Kepemimpinan yang tradisional
3. Kepemimpinan
yang regional
c. W.C. whyte
1.
Kepemimpinan yang oprasional
2.
Kepemimpinan popularity
3.
Kepemimpinan talent
4.
Kepemimpinan perwakilan
d. Lingrend
1.
Kepemimpinan parental
2.
Kepemimpinan expert
3.
Kepemimpinan artist
4.
Kepemimpinan manipulator
e. Keit Davis
1.
Kepemimpinan positif
2.
Kepemimpinan negatif
f. Erich Fromm
1.
Kepemimpinan menerima
2. Kepemimpinan
menyerang atau menguntungkan
3.
Kepemimpinan menimbun
4.
Kepemimpinan memasarkan
5.
Kepemimpinan produktif
5.
Syarat-syarat pimpinan
a. Menurut Floyd Ruch
1. Pemimpin
harus memiliki ketajaan dalam menghadapi situasi
2. Memiliki
kecakapan
3. Memiliki
perasaan yang stabil
b. Stogdill
1. Tinggi dan
besar
2. Berat
badan
3. Fisik,
energy dan kesehatan
4. Kegiatan
5.
Intelegensi
6.
Kepercayaan diri
7. Kecakapan
bergaul
8. Inisiatif
dan ketekunan
9. Dominasi
10. Surgensi
11. Perhatian
pada situasi
6. Bentuk
hubungan pimpinan dan anggota
1. Menurut Dubin:
a. Hubungan
seri
b. Hubungan radikal
c. Hubungan
sirkular
d. Hubungan
yang bersifat kombinasi
2. Menurut Moreno:
a. Bentuk
hubungan rantai
b. Bentuk
hubungan bintang
c. Bentuk
hubungan jala.
PENGARUH
KELOMPOK SOSIAL
A. PENGARUH KELOMOK SOSIAL TERHADAP KEHIDUPAN PRIBADI
1. Pengaruh
Kelompok Sosial Terhadap Persepsi Individu
Kelompok
sosial memang sangat berpengaruh terhadap persepsi individu.terlihat dari
percobaan Solmon E Asch.
2. Pengaruh
Kelompok Sosial Terhadap sikap individu
3. Pengaruh
Kelompok Sosial Terhadap Tingkah Laku Individu
B. PENGARUH
KELOMPOK SOSIAL TERHADAP KEHIDUAN BERKELOMPOK
1. Kesatuan
Kelompok
Faktor-faktor
pemersatu kelompok menurut beberapa ahli:
a.
Menurut
Festinger
Tenaga
pemersatu klompok adalahtaraf menariknya kelompok terhadap anggota-anggotanya.
b. Boward
b. Boward
Tedapat
perasahabatan, kecintaan anggota terhadap klompok, adanya pandangan seragm
antar anggota kelompok.
c. Schacter
Memecahkan
persoalan bersama, adanya sistem ganjaran atau hukuman dalam kelompok. Kedua
hal tersebut dapat memupuk rasa kesatuan kelompok.
2.
Sumber-sumber menarik tidaknya suatu kelompok.
a. Sumber-sumber
yang menjadikan suatu kelompok menarik adalah:
1. Kelompok
sebagai obyek untuk memenuhi kebutuhan
2. Masuknya
dalam kelompok sebagai jalan untuk memenuhi tujuan
b. Sumber-sumber
menurunnya suatu kelompok:
1. Sering
terjadi disintegrasi
2. Adanya
pengalaman pahit yang dirasakan oleh anggota
3. Adanya
masalah yang tudak dapat diatasi
PENERAPAN
PRINSIP-PRINSIP DINAMIKA KELOMPOK
A. KELOMPOK
SEBAYA
1. Latar Belakang
Timbulnya Kelompok Sebaya
a. Adanya
perkembangan proses sosialisasi
b. Kebutuhan
untuk menerima penghargaan
c. Perlu
perhatian dari orang lain
d. Ingin
menemukan dunianya
2. Hakikat
Kelompok Sebaya
a. Peer Group
terbentuk mulai dari kelompok informalke organisasi
b. Mempunyai
aturan-aturan tersendiri baik ke dalam maupun ke luar
c. Menyatakan
tradisi-tradisi mereka kebiasaan-kebiasaan, nilai0nilai, bahkan bahasa mereka.
d. Situasi
daripada harapan peer group sepenuhnya disetujuioleh orang-orang dewas
e. Peer group
pada dasarnya diketahui oleh orang-orang dewasa dan guru.
f. Secar
kronologis peer group adalah lembaga kedua yang utama untuk sosialisasi.
3. Fungsi
Kelompok Sebaya
a.
Mengajarkan kebudayaan
b.
Mengajarkan mobilitas sosial
c. Membantu
peranan sosial yang baru
d. Sebagai
sumber informasi bago orang tua,guru bahkan masyarakat
e. Individu dapat
mencapai ketergantungan satu sama lain
f. Mengajar
moral orang dewasa
g. Dapat
mencapai kebebasan sendiri
h. Anak-anak
mempunyai organisasi sosial yang baru
4. Ciri-ciri
Kelompok Sebaya
a. Tidak
mempunyai struktur organisasi yang jelas
b. Bersifat
sementara
c. Mengajarkan
kebudayaan yang luas
d. Anggotanya
adalah individu yang sebaya
5. Pengaruh
Perkembangan Kelompok Sebaya
a. Pengaruh
positif
Ø
Lebih siap menghadapi kehidupan yang akan datang
Ø
Mengembangkan rasa solidaritas
Ø Mendorong
individu bersifat mandiri
Ø
Menyalurkan pendapat demi kemajuan kelompok
Ø
Setiap anggota dapat memperoleh pengetahuan
b. Pengaruh
negative
Ø
Tertutup bagi individu lain yang bukan anggota
Ø
Timbulnya persaingan antar anggota kelompok
Ø
Sulit menerima seseorang yang tidak mempunyai kesamaan
Ø
Menimbulkan rasa iri pada anggota satu dengan anggota lain yang tidak memiliki
kesamaan dengan dirinya
Ø
Timbulnya pertentangan antar kelompok sebaya
B.
MASYARAKAT
1. Pengerian
Masyarakat
setempat adalah suatu wilayah kehidupan sosial yang ditandai oleh suatu derajat
hubungan sosial tertentu
2.
Latar belakang terjadinya masyarakat
a. Adanya
iteraksi
b. Adanya
norma sosisal
c. Adanya
ketergantungan
3. Ciri-ciri
masyarakat
a. Adanya
daerah
b. Adanya
manusia yang bertempat tinggal
c. Adanya
kehidupan masyarakat
d. Adanya
hubungan sosial antar anggota kelompok
4. Komponen-komponen
dalam masyarakat
a. Masyarakat
b. Kebudayaan
c. Kekayaan
alam
5.
Urbanisasi
Urbsnisassi
adalah proses berpindahnya penduduk dari desa kekota, proses urbanisasi terjadi
dengan menyangkut dua aspek yaitu:
1. Perubahan
masyarakat desa menjadi masyrakat kota
2.
Bertambahnya penduduk kota ang disebarkan oleh mengalirny penduduk desa ke
kota.
Sebab suatu daerah mempunyai daya tarik sedemikian rupa sehingga pendatang semakin banya adalah
Sebab suatu daerah mempunyai daya tarik sedemikian rupa sehingga pendatang semakin banya adalah
a. Daerah
tersebut menjadi usat pemerintahan atau menjadi ibu kota
b. Letaktempat
tersebut sangat strategis
c. Timbulnya
industry di daerah tersebut.
![]() |
1 komentar:
bagus... makasih info nya
Posting Komentar